Medan terletak di utara Pulau Sumatera dan ibukota utaranya. Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta merupakan kota terbesar di luar Pulau Jawa. Kota ini memiliki populasi lebih dari 2 juta. Kota ini dikenal dengan multi-etnis karena warganya yang India, Cina, dan Malawi. Kota ini terkenal dengan makanannya yang enak dan beragam restoran. Ia juga terkenal menjual susu kambing segar dan mengekspornya ke seluruh kota di Indonesia. Dari segi pariwisata, Medan memiliki banyak tempat wisata yang menjadikan kota ini sebagai salah satu tempat populer untuk dikunjungi di Indonesia.
1. Beribadah di Masjid Raya Al Mashun
Masjid Raya Al Mashun merupakan salah satu tempat wisata terpenting di kota Medan. Sejumlah besar umat Islam datang ke masjid ini karena nilai sejarah dan agama serta gaya arsitekturnya yang unik. Masjid Raya Al Mashun disebut juga Masjid Agung. Dibangun pada awal abad kedua puluh pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Dibangun oleh Sultan Mamoun al-Rasyid Barakasa dengan biaya satu juta keping emas. Struktur masjid berasal dari gaya arsitektur Andalusia. Masjid meliputi tempat wudhu, gerbang utama, menara, dan ruang sholat.
2. Berkunjung di Rumah Tjong A Fie
The Tjong A Fie Mansion adalah istana sejumlah tokoh sejarah, lokal dan budaya yang menemani kota. Terdiri dari dua lantai dan sekarang digunakan sebagai museum. The Tjong A Fie Mansion adalah salah satu tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di Medan karena konstruksinya yang indah berasal dari gaya Victoria dan Cina. Pembangunan Mansion selesai pada tahun 1900 dan dibangun oleh seorang saudagar Hakka yang bernama Tjong A Fie, sehingga mansion tersebut dinamai menurut namanya.
3. Istana Maimoon
Istana Maimoon adalah salah satu landmark bersejarah terbesar di Medan. Dibangun pada tahun 1988 oleh Maimon Sultan yang meninggal pada tanggal 9 September 1924. Bangunan ini memiliki luas 2.722 meter persegi dan terdiri dari 30 kamar. Bangunan ini mencakup koleksi unik desain warisan budaya Islam, Melayu, Spanyol, India, dan Italia. Terdiri dari dua lantai yang dibagi menjadi tiga bagian. Selain itu, ada ruangan khusus untuk penobatan Sultan. Beberapa peninggalan Eropa dapat Anda lihat pada pilar dan lantai bangunan serta peninggalan Islam yang terwakili pada langit-langit bangunan.
4. Kagum Pada Museum Sumatera Utara
Museum Sumatera Utara merupakan salah satu destinasi wisata di kota Medan. Museum ini didirikan pada tahun 1982 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum ini dianggap sebagai museum terbesar di Sumatera Utara termasuk sejumlah besar kerajinan dan warisan budaya Indonesia. Museum ini memiliki koleksi 6.799 karya seni yang berasal dari peradaban Hindu, Budha dan Islam yang menetap di kota. Jadi, jika Anda salah satu pecinta seni, Anda akan senang melihat budaya Indonesia terwakili di Museum ini.
5. Bersantai di Taman Buaya Asam Kumbang
Taman Buaya Asam Kumbang adalah taman reptil terbesar di Indonesia dengan lebih dari 2.400 spesies reptil. Taman ini dibangun pada tahun 1959. Ada sejumlah buaya yang dikumpulkan dari lebih dari satu tempat di mana terdapat danau buatan tempat buaya diberi makan oleh tabib. Taman Buaya Asam Kumbang merupakan salah satu tempat wisata penting di Medan. Jika Anda suka melihat berbagai jenis reptil, tempat ini adalah tempat terbaik untuk menikmati mengamati makhluk-makhluk ini dalam suasana yang menyenangkan.
6. Menikmati Keindahan Taman Bukit Sibolangit
Hill Park Sibolangit adalah salah satu taman terindah di kota Medan. Taman ini cocok untuk anak-anak dan keluarga. The Hill Park Sibolangit adalah tempat yang sangat istimewa untuk hiburan dan acara khusus, dan menawarkan hiburan dan permainan elektronik terbaik. Taman ini berisi enam bagian: Kota yang hilang, bagian Warisan, Kota Toon, Tanah Petualangan, Aula Camelot, dan Permainan Dalam Ruangan Camelot. Saat Anda mengunjungi Taman Bukit Sibolangit, Anda akan menikmati suasananya yang menarik dan indah dan Anda akan memiliki kesempatan untuk mengabadikan foto-foto yang tak terlupakan.
7. Berkunjung di Kampung Keling
Kampung Keling (disebut juga Madras) adalah sebutan untuk lahan seluas sekitar 10 hektar di Medan, Indonesia yang pernah memiliki komunitas India yang besar. Kawasan ini memiliki candi Hindu tertua di Medan, Candi Sri Mariamman dan candi terbesar di Medan, Vihara Gunung Timur. Selain itu, ada juga Sekolah Khalsa (Sekolah Sikh, sekarang Sekolah Bahasa Inggris Khalsa), yang dulunya merupakan satu-satunya sekolah untuk belajar bahasa Inggris di Medan. Daerah tersebut awalnya bernama “Patisah”, namun kemudian berubah nama menjadi “Kampung Madras” untuk mencerminkan tanah keturunan India yang bertempat tinggal di sana. Nama “Kampung Madras” ternyata tidak populer dan sebaliknya digunakan istilah “Kampung Keling”.
Karena tempat wisata yang indah, Medan memiliki sejumlah wisatawan sepanjang tahun. Kota Medan terletak di daerah tropis yang lembab, sehingga sangat cocok dikunjungi wisatawan sepanjang tahun.